MA Arifah Buka Program Layanan Pendidikan 2 Tahun.
Setelah memperoleh izin dari Kementerian Agama, MA Arifah resmi dapat menggunakan sistem SKS (Sistem Kresit Semester) dalam proses pembelajarannya. Ini berarti siswa MA Arifah dapat menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA hanya dalam 2 tahun.
Hal ini disampaikan oleh kepala MA Arifah setelah mengikuti pertemuan yang membahas penyelenggaraan program SKS Madrasah Arifah dengan direktur Madrasah Arifah H. Nurdin yang dihadiri oleh ketua yayasan Afifah Rifa Farhana kemari pagi H. Ilham (Rabu, 10/3/2023) di ruang kerha yayasan.
Kepala MA Arifah Ridzan Djafri menjelaskan. Program layanan 2 tahun ini, dikhususkan bagi siswa dengan kategori Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (Cibi).
Berita terkait
- MA Arifah Laksanakan Seminar dan Workshop Penyusunan Proposal Riset
- Tim O2SN MA Arifah terbentuk.
- 37 Orang Siswa MA Arifah Ikuti KSM-S 2023.
- Sekjen Pokjawasnas Buka “Passmi” di MA Arifah
- PGMI Gowa akan Adakan Lomba Sains Madrasah 2023
Ridzan menambahkan bahwa, siswa yang akan mengikuti program layanan 2 tahun di MA Arifah memiliki beberapa persyaratan antara lain, memiliki tingkat kecerdasan dan daya tahan belajar yang tinggi, serta persetujuan dari siswa dan orang tua. Jadi keduanya orang tua dan siswa harus setuju untuk ikut orogram layanan 2 tahun ini.
Program pelayanan pendidikan 2 tahun ini menurut Ridzan berbeda dengan kelas akselerasi, kalau kelas akselerasi siswa ‘dipaksa” untuk belajar karena materi pelajaran yang dialokasikan selama 3 tahun harus dikuasai siswa dalam 2 tahun, sedangkan dalam program layanan pendidikan 2 tahun pada sistim SKS, siswa tetap belajar secara alami dan guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi program SKS masih berada dalam bingkai inplementasi kurikulum merdeka. (IKM).
Menyinggung kualitas siswa pada program layanan pendidikan 2 tahun ini, Ridzan menjelaskan bahwa karena program ini adalah program unggulan yang akan diasuh oleh guru terbaik dengan sistem pembelajaran khusus. Nantinya siswa pada program ini memiliki peluang lulus bebas test masuk perguruan tinggi negeri, lebih baik dari program reguler. kata Ridzan menjelaskan.