Siswa MA Arifah Gowa Raih Emas Cabang Lari 100M di POSPENAS Solo

Kontingen Sulawesi Selatan Memastikan medali emas nomor lari 100 meter, setelah atlitnya Zainul Al Syar Syarif memenangkan pertandingan di cabang ini pada Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Nasional (POSPENA) ke IX yang berlangsung di stadium sriwedari Solo Jawa tengah. Selain itu, Zainur yang merupakan siswa dari MA Arifah Gowa berhasil memecahkan rekor nasional pelajar dengan catatan waktu 9,54 detik.

Berita terkait

• Kakankemenag Gowa serahkan Penghargaan Madrasah Sehat Ke MA Arifah.
• Mantap, Siswa MA Arifah Ikuti Ujian Hafalan Juz 30
• Selvina, Siswi MA Arifah Hafidzah 15 Juz, Lolos KSN-K
• Nisa, Siswi MA Arifah Gowa, Hafidzah Pemborong Medali Kompetisi Sains Nasional
• MA Arifah Juara 1 Madrasah Sehat Tingkat Aliyah Se Kabupaten Gowa

Pospenas merupakan ajang bagi para santri dan bagi semua untuk bisa memunculkan atlet-atlet tingkat nasional. Pospenas ke IX berlangsung dari tanggal 23 sampai 27 November ini dihadiri oleh perwakilan pesantren dari 34 Provinsi seluruh Indonesia dan dibuka oleh menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.

Keberhasilan Zainul dalam pospenas tersebut disambut dengan euforia kegembiraan oleh siswa-siswi MA Arifah Gowa. Kepala MA Arifah Ridzan Djafri menjelaskan bahwa kemenangan Zainul ini adalah hal yang sangat luar biasa dan sangat membanggakan bagi seluruh komponen MA Arifah Gowa, Guru siswa dan lainnya turut bergembira dan bersyukur atas keberhasilan Zainur ini.

Lebih lanjut Ridzan menjelaskan bahwa Zainur adalah  sosok siswa yang sederhana dan merupakan pekerja keras dengan semangat pantan menyerah yang tinggi. Hal ini diperlihatkan oleh ananda Zainur mulai dari Pospeda di Kab Gowa, Posprov Sulawesi selatan di Makassar sampai Pospenas di Solo Jawa barat.

Ridzan yang juga adalah ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa kemenangan Zainur ini telah menjadi Inpirasi bagi santri Sulawesi Selatan untuk senantiasa berprestasi dengan mengutamakan sportifitas dan kejujuran seperti apa yang diajarkan oleh para kyai kepada para santri di pesantren.