MA Arifah Siapkan Pelaporan Perkembangan Hafalan Quran Siswa Secara Digital
Untuk memberikan layanan yang lebih baik, MA Arifah membuat pelaporan kemajuan hafalan Quran siswa secara digital. Laporan ini dapat diakses oleh seluruh orang tua siswa, sehingga mereka dapat memantau perkembangan hafalan anaknya secara berkala.
Pelaporan secara digital tersebut disiapkan bagi siswa yang mengambil pengkhususan hafalan Quran (Takhssus Tahfidz)
- Anda ingin Chek Hafalan Siswa silahkan Klik tautan Berikut
- Cek Hafalan Putra (IKhwan)
- Cek Hafalan Putri (Akhwat)
Wakamad Kurikulum MA Arifah Amriadi menjelaskan bahwa sistem ini adalah sistem manual yang didigitalkan. Tujuannya agar masyarakat awam dapat membaca tabel yang ditampilkan. Lebih lanjut Amriadi menambahkan ada beberapa kode huruf dalam pelaporan itu, misalnya J = Juz adalah nomer juz yang dimaksud mis J3 berarti Juz ke 3. S = Surah, sedangkan A artinya Ayat.
Baca Berita Siswa, Guru dan Orangtua Santap Bersama di Acara Sabbe MA Arifah Gowa.
Selain itu, pada pelaporan digital ini, juga disediakan rekap mingguan dengan beberapa kode seperti JJ = Jumlah Juz, JH = jumlah Halaman. Dengan rekapan mingguan ini berimplikasi pada pelaporan target capaiaan hafalan yaitu 1 Juz Perbulan, atau rata-rata 5 Halaman perminggu.
Siswa dengan hafalan 5 Halaman perminggu diberi warna hijau artinya target tercapai, lebih dari 4 halaman warna kuning target hampir tercapai, dan warna merah berarti target tidak tercapai. Tanda silang berarti siswa tersebut tidak menyetorkan hafalannya dan tidak melakukan murajaah pada hari tersebut.
Baca Berita Dua Siswa MA Arifah Peserta Raimuna Nasional, Diterima Kembali dengan Adat Ambalan.
Sementara menurut kepala MA Arifah Ridzan Djafri menjelaskan bahwa nantinya siswa yang telah mencapai target harian atau mingguan, dapat menggunakan waktu lainnya untuk bermain misalnya main futsal, basket ataupun sekedar bebas sebagai penghargaan kepada siswa tersebut atas ketercapaian atas target yang diberikan.
Nantinya mereka akan diberi tanda semisal pin, sebagai tanda bahwa mereka telah mencapai target hafalan dan bebas untuk bermain atau duduk di kantin, meskipun jam pelajaran. “insya Allah tidak akan diproses oleh guru BK” kata Ridzan Menambahkan. Hal ini terkait dengan kondisi psikologis anak, sehingga perlu diberi ruang agar anak seusianya tetap dapat bermain dalam lingkungan sosialnya.