Makassar, 11 Juni 2025 – Sebuah kegiatan refreshment bertema “Pembelajaran Mendalam” (Deep Learning) telah diselenggarakan di Gedung Erlangga, Jalan Hertasning, Makassar. Acara ini dihadiri oleh para pengawas dan fasilitator madrasah, serta dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Ibrahim Ishak. Dalam sambutannya, mantan kasi pontren kemenag gowa tersebut menekankan urgensi perubahan paradigma dalam proses belajar-mengajar di lingkungan madrasah.
Kegiatan ini diikuti oleh 24 pengawas dan 21 fasilitator dari berbagai wilayah, yang secara aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi dan materi sepanjang hari. Turut hadir pula Ketua Pokjawas Kabupaten Gowa dan Ketua Pokjawas Provinsi Sulawesi Selatan, menunjukkan dukungan terhadap penguatan kapasitas pendamping madrasah.
Berita terkait.
- Perpisahan MA Arifah 2025: Harmoni Budaya dalam Balutan Kesenian Tradisional
- Kepala Kemenag Gowa Apresiasi Keberhasilan MA Arifah
- English Camp Batch 5 MA Arifah Resmi Dibuka dengan Semangat Komunikatif!
Konsep Pembelajaran Mendalam (deep Learning) dalam Konteks Pendidikan
Dalam ranah pendidikan, konsep pembelajaran mendalam merujuk pada pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman komprehensif, bukan sekadar hafalan. Pendekatan ini mendorong peserta didik untuk memahami konsep secara mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata. Hal ini berbeda dengan pengertian deep learning dalam konteks teknologi kecerdasan buatan.
Ciri-ciri utama pembelajaran mendalam meliputi:
- Kemampuan peserta didik untuk mengaitkan berbagai konsep.
- Pemahaman makna di balik materi, bukan hanya definisi.
- Stimulasi berpikir kritis dan kreatif.
- Proses pembelajaran yang melibatkan kolaborasi, diskusi, eksplorasi, dan refleksi.
- Latihan pemecahan masalah yang relevan dengan kehidupan nyata.
Melalui pendekatan ini, diharapkan peserta didik tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kesiapan menghadapi tantangan di masa depan, baik dalam dunia kerja, kehidupan sosial, maupun dalam pengembangan karakter dan akhlak mulia.
Peran Pengawas dan Fasilitator sebagai Agen Perubahan
Bapak Ibrahim Ishak menegaskan bahwa pengawas dan fasilitator memegang peranan krusial dalam mengimplementasikan konsep pembelajaran mendalam di madrasah. “Kami berharap deep learning tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terimplementasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini memerlukan pembinaan dan pengawasan yang komprehensif,” ujarnya.
Untuk mendukung hal tersebut, peserta menerima pembekalan dari narasumber berpengalaman, Bapak Sudarmin, yang menyajikan materi secara interaktif. Para peserta diajak untuk merefleksikan, berdiskusi, dan merancang strategi implementasi konsep ini di madrasah masing-masing.
Selain penyampaian materi, sesi berbagi pengalaman dan tantangan di lapangan turut memperkaya suasana kegiatan, menjadikannya lebih dinamis dan kontekstual. Banyak peserta yang menganggap pendekatan pembelajaran mendalam ini sebagai solusi efektif untuk mengatasi persoalan pembelajaran konvensional yang cenderung satu arah dan kurang membangkitkan minat peserta didik.
Harapan untuk Masa Depan Madrasah
Antusiasme yang ditunjukkan oleh para peserta diharapkan menjadi pendorong perubahan positif di lingkungan madrasah. Pembelajaran mendalam bukan sekadar tren, melainkan sebuah kebutuhan esensial untuk membentuk peserta didik yang memiliki daya pikir, karakter kuat, dan daya saing di masa depan.
Madrasah yang berkualitas tidak hanya membutuhkan kurikulum yang baik, tetapi juga metode pengajaran yang mampu menyentuh aspek kognitif dan afektif peserta didik. Dalam konteks ini, peran pengawas dan fasilitator sangat vital sebagai jembatan perubahan.